Tips Jaga Ritme Toko Oleh Oleh Haji Penjualan di Masa Sepi

Musim sepi pasti datang. Tidak selamanya toko oleh-oleh haji ramai seperti saat puncak keberangkatan haji atau kepulangan jemaah umrah. Banyak toko yang mengalami penurunan penjualan cukup drastis di luar momen-momen tersebut. Namun, bukan berarti toko harus ikut mati suri. Justru masa tenang ini bisa menjadi peluang besar bagi pebisnis cerdas untuk menjaga ritme penjualan, memperkuat branding, dan merapikan strategi usaha. Dalam dunia grosir oleh-oleh, yang mampu bertahan bukan hanya yang laris saat ramai, tapi juga yang tetap bergerak meski pasar sedang lesu. Maka dari itu, penting untuk memiliki cara jitu agar penjualan tetap stabil, pelanggan tetap terjaga, dan stok tetap mutar meski suasana toko tampak tenang.


Kenali Pola Musim Sepi

Setiap usaha oleh-oleh pasti memiliki pola ritme penjualan yang tidak selalu stabil. Ada masa-masa ramai seperti menjelang dan setelah musim haji, Ramadan, atau saat momen libur panjang. Namun, setelah momen puncak itu lewat, penjualan sering kali cenderung menurun. Ini adalah fase yang umum terjadi di hampir semua toko oleh-oleh, baik yang menjual kurma, bukhur, parfum, maupun perlengkapan ibadah. Saat sepi inilah, banyak pelaku usaha mulai ragu, panik, atau bahkan berhenti ambil stok. Padahal, justru momen ini bisa dimanfaatkan untuk membangun pondasi bisnis lebih kuat. Dengan strategi yang tepat, toko tetap bisa berjalan lancar, tetap untung, dan bahkan bisa menjangkau pelanggan baru yang sebelumnya tidak tergarap.

Untuk memulai, penting memahami lebih dulu kapan pelanggan mulai berkurang, apa penyebab utama penurunan itu, serta bagaimana pola belanja mereka saat masa sepi berlangsung. Selanjutnya, amati apakah penurunan hanya terjadi pada jenis produk tertentu atau menyeluruh. Dengan begitu, Anda bisa mengidentifikasi bagian mana yang perlu diperbaiki atau dikuatkan. Jika hal ini sudah tergambar jelas, toko akan lebih mudah merancang strategi yang tepat sasaran untuk menjaga arus kas tetap stabil meskipun suasana pasar sedang lesu.

1. Mainkan Paket Bundling yang Menarik untuk Toko Oleh-Oleh Haji

Pembeli suka yang praktis dan hemat. Manfaatkan ini dengan membuat paket bundling. Contohnya:

  • Paket “Aroma Sunnah”: isi 1 botol minyak wangi + 1 bukhur mini
  • Paket “Keluarga Sehat”: isi 2 kotak kurma + 1 madu
  • Paket “Oleh-Oleh Ringan”: isi 3 item kecil dengan harga ekonomis

Bundling tidak hanya meningkatkan nilai transaksi, tapi juga menghabiskan stok lebih cepat.

2. Aktifkan Promo Khusus Masa Sepi di Toko Oleh-Oleh Haji

Potongan harga bukan satu-satunya bentuk promo. Bisa juga berupa:

  • Bonus item: beli 3 gratis 1
  • Gratis ongkir: untuk pembelian minimal tertentu
  • Flash sale mingguan: buat rasa “terburu-buru” saat pelanggan beli

Dengan promo yang terjadwal, pelanggan tetap tertarik meski tidak sedang musim haji atau umrah.

3. Gencarkan Konten Edukasi Produk untuk Toko Oleh-Oleh Haji

Masa sepi adalah waktu terbaik untuk membangun brand. Gunakan media sosial sebagai sarana edukasi.

Contohnya:

  • Manfaat kurma sukkari untuk tenaga harian
  • Cara membakar bukhur dengan aman dan wangi maksimal
  • Sejarah parfum non-alkohol dari Jazirah Arab

Konten seperti ini membuat pelanggan lebih sadar nilai produk, bukan hanya sekadar oleh-oleh.

4. Kembangkan Penjualan Toko Oleh-Oleh Haji ke Kalangan Baru

Selama ini fokus ke jemaah haji dan umrah? Coba perluas pasar. Misalnya:

  • Ibu-ibu pengajian: banyak yang suka kurma, parfum, dan perlengkapan ibadah
  • Anak muda pecinta aroma: tawarkan bukhur sebagai alternatif lilin aromaterapi
  • Pekerja kantoran: cocok disuguhi madu dan snack kurma untuk energi harian

Dengan memperluas target pasar, toko tetap jalan walau musim ibadah sedang reda.

5. Tetap Ambil Stok dari Distributor Grosir untuk Toko Oleh-Oleh Haji

Beberapa toko berhenti ambil barang saat musim sepi. Padahal, ini justru waktu terbaik untuk belanja grosir.

Kenapa?

  • Harga lebih stabil
  • Stok lebih lengkap
  • Bisa pilih dengan santai, tanpa rebutan

Ambil dari distributor resmi seperti PT. ASAH International Trade, yang sudah terbukti menyediakan produk Timur Tengah berkualitas dalam jumlah besar. Cocok untuk toko oleh-oleh yang ingin tetap untung meski penjualan menurun.

6. Review & Rapihkan Etalase Toko Oleh-Oleh Haji

Gunakan waktu sepi untuk benahi toko toko oleh-oleh haji :

  • Susun ulang rak agar tampak segar
  • Perbarui label harga
  • Tambahkan display edukasi di rak (manfaat, cara pakai, asal produk)
  • Cek masa kadaluarsa produk dan buat promo untuk item yang mendekati tanggal

Tampilan yang rapi dan informatif membuat toko lebih menarik dan dipercaya pelanggan.

7. Perkuat Hubungan Pelanggan Toko Oleh-Oleh Haji

Pelanggan lama adalah aset besar toko oleh-oleh haji. Jaga hubungan lewat:

  • WhatsApp broadcast berisi promo, tips, dan info produk baru
  • Kirim ucapan saat hari besar
  • Tawarkan diskon loyalitas khusus

Hubungan yang hangat membuat pelanggan tetap ingat dan belanja, walau sedang tidak musim.


Jangan Tunggu Ramai Baru Gerak!

Justru toko oleh-oleh haji yang sigap saat masa sepi akan lebih siap saat musim kembali ramai. Jualan tetap jalan, stok tetap mutar, dan toko tetap dipercaya.

Mulai strategi ini sekarang dan jadikan toko oleh-oleh Anda tahan banting di segala musim.


Yuk, Persiapkan Stok dan Strategi Sekarang!

✨ Ready stok grosir & eceran
📲 WhatsApp / Telp: +62818801151
🌐 www.asahtrading.com
📸 Instagram: @asahtradeint | @oleh_olehhajigrosir
📘 Facebook: Grosir Oleh-Oleh Haji
🎥 TikTok: @oleh.oleh.haji.indonesia
🔗 Info lengkap: Klik di sini.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *